Antara Manga, Anime dan Kultur Baca Tulis Masyrakat Jepang
anime Bloggers Culture Education jepang manga
Kalau mendengar kata “JEPANG” pasti mengingatkan kita pada teknologi, komik, negara matahari terbit dan budayanya khas dan masih banyak lagi. Kali ini ada yang menarik antara Komik, anime dan budaya baca tulis masyarakat Jepang, apa kaitannya?
Otaku yang merupakan penggemar buku komik yang disebut mangga dan kartun animasi yang disebut anime terjual jutaan copy per minggu, angka yang fantastis. Dan bukan hanya itu para penggemar komik ini menghabiskan 2 milyar Dollar lebih petahun, bukan hanya sebagai income bagi author dan penerbit melainkan juga sebagai kekuatan ekonomi Jepang, itu hanya dari Industri kreatif yang berasal dari budaya baca tulis.
Komik Manga |
Dari fakta ini jelas ada kaitannya antara komik dan budaya membaca masyarakat jepang. berdasarkan sebuah statistik dari Niponia (sebuah majalah bulanan tentang keJepangan) menyatakan bahwa toko buku di Jepang adalah sama dengan jumlah toko buku di Amerika Serikat. Coba kita bayangkan, luas wilayah Amerika Serikat dua puluh enam kali lebih luas dan berpenduduk dua kali lebih banyak daripada Jepang. Data ini menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat terhadap budaya membaca, juga menunjukkan bahwa toko buku jumlahnya sangat banyak, mudah dijangkau, dan berada sangat dekat dengan masyarakat Jepang. Jangan dibandingkan dengan Indonesia, Pasti tempat perbelanjaan yang banyak..hehe…Dan serunya lagi saat buku luar masuk ke Jepang langsung diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Wajar kalau mereka lebih canggih…
Toko buku yang ada tak sebatas toko buku baru. Secara keseluruhan toko buku bekas atau toko buku tua menempati persentase sepertiga jumlah toko buku. Keberadaan toko buku bekas ini sangat menolong konsumen buku, karena mereka bisa mendapatkan buku yang mereka inginkan dengan harga yang jauh lebih murah dan terjangkau. Bahkan terkadang, kita bisa mendapatkan buku-buku tua yang sangat bernilai namun sudah tidak lagi diterbitkan.
Budaya tulis masyarakat Jepang merupakan sebuah timbal balik dari budaya membaca itu sendiri, dimana banyak author dan penerbit dan otaku yang saling keterkaitan satu sama lain.
Data ini sangat jelas bahwa komik dan budaya membaca dan menulis sangat melekat di Masyarakat Jepang dimana tingkat apresiasi terhadap karya orang lain sangat tinggi, dan buktinya manga dan anime masih exist di Jepang dan bahkan anime dan manga di terjemahkan kedalam beberapa bahasa untuk di produksi di luar Jepang termasuk Indonesia, negara yang banyak mengimpor komik manga dari zaman Doraemon, sampai Kungfu Boy masih melekat pada anak, remaja dan bahkan dewasa menyukai komik Jepang tersebut yang kini sudah di buat bentuk film dari komik-komik terlaris tersebut. Bahkan para penggemar komik Jepang di Indonesia pun sudah membuat komunitas pecinta komik Jepang melalui forum di internet.
Wajar saja, kalau budaya baca tulis Jepang bisa mendongkrak perekonomian negara mereka, itu masih dari sisi kecil budaya yang mereka jaga dan kembangkan, belum lagi trend fashion, teknologi dan masih banyak lagi. Hmmm...Bagaimana dengan Industri kreatif Indonesia berbasis budaya, Apa Pendapat Anda??
Baca juga Dibalik Cerita-cerita Sang Penerjemah
Wajar saja, kalau budaya baca tulis Jepang bisa mendongkrak perekonomian negara mereka, itu masih dari sisi kecil budaya yang mereka jaga dan kembangkan, belum lagi trend fashion, teknologi dan masih banyak lagi. Hmmm...Bagaimana dengan Industri kreatif Indonesia berbasis budaya, Apa Pendapat Anda??
Baca juga Dibalik Cerita-cerita Sang Penerjemah