Ketika Klout Score Bisa Menjadi Masalah
Jejaring Sosial Klout Score Sharing Soceity Social Influence Sosial Media Trending Topics
Sebelumnya saya menulis tentang Klout mengukur pengaruh seseorang di sosial media, karena awalnya menarik buat saya, saat adik saya membahas klout score nya karena banyak menggunakan tweet untuk marketing Design Graphis. Saya langsung berkenalan dengan Klout dan sedikit demi sedikit mengikutinya dan meneliti tentang social measure influence ini.
Klout adalah sebuah perusaan yang mengukur pengaruh seseorang dalam sosial media, berdasarkan aktifitas mereka di sosial media seperti Twitter, Facebook atau linkedIn atau dari jejaring sosial lain dan dari aktifitas itu klout mengumpulkan data dengan rumus alogaritma untuk menghasilkan Klout Score.
Disadari atau tidak Klout Score sudah mulai mempunyai dampak sosial, apa yang menyebabkan Klout score bisa menjadi dampak sosial di kalangan masyarakat yang menggunakan fasilitas dari Klout ini. Baik itu dampak positif maupun negatif.
Klout Score Menjadi Masalah
Bagaimana Klout Score bisa menjadi masalah?Menjadi pro dan kontra dikalangan Blogger dan sosial media.
Klout user akan cenrudung terus menerus memonitor dan mengecek Klout score mereka secara teratur, karena Klout Score sudah menjadi sebuah existensi didunia sosial media khususnya social media untuk mengukur pengaruh, seperti Klout dan kawan-kawannya. Kalau anda mempunyai Klout Score yang tinggi maka anda akan menjadi "Online Populer" yang akan bisa menjadi marketing yang handal karena anda sangat berpengaruh didunia sosial media yang diukur klout ini. Contohnya saja Perusaahan-perusahaan besar menggunakan Human Resource Departement mereka untuk meng-hire dan mem-fire karyawan berdasarkan Klout score. Bagi mereka yang mempunyai Klout Score tinggi dan memberikan fasilitas meweh bagi mereka karena mempunyai pengaruh besar dalam dunia marketing perusahaan tersebut. Simple saja alasannya karena mereka memiliki Klout Score yang tinggi yang pastinya memiliki pengaruh besar dalam jejaring sosial.
Lalu bagaimana dengan mereka yang mempunyai Klout Score yang rendah, atau hanya rata-rata saja. Mereka akan ditinggalkan karena Klout Score mereka rendah, Karena klout score telah membuat rangking pada setiap orang dengan Klout Scorenya terlepas akurat tidaknya hasil Score Klout itu.
Rohn Jay Miller menulis di Socialmediatoday dengan judul Delete Your Klout Profile Now! yang juga tidak setuju dengan Klout Score dimana dia menjelaskan seorang pelamar pekerjaan yang ingin mendapatkan pekerjaan di bidang marketing ditolak, karena score Kloutnya hanya 30an, jadi score klout yang menjadi dasar untuk menjadi marketing bukan resume atau CV mereka.
Bahkan di Canada, menurut Canada’s Marketing Magazine menggunakan Klout dalam sistem reservasi mereka. Ketika tamu cek in di reservasi hotel mereka menggunakan Klout untuk menentukan seberapa berpengaruh tamu hotel tersebut. "Kebanyakan tamu tidak tahu bahwa orang hotel sedang melihat seberapa populer mereka di Internet” . Jadi bagaimana dengan kesetaraan? Klout menyediakan layanan ini untuk hotel sehingga mereka dapat memperlakukan tamu dengan skor yang lebih tinggi lebih baik dan pada orang yang memiliki skor yang rendah yang ditawarkan dibawah standar pelayanan.
Ini menjadi masalah, masalah ada pada mengukur pengaruh pribadi seseorang dengan score. Apakah pengaruh pribadi seseorang bisa dikur secara online? Apakah pengukuran pengaruh ini akurat? Sehingga perusahaan besar lebih percaya dengan Klout Score seseorang dibanding Curriculum Vitae, resume atau Portofolio mereka? Saya juga kurang setuju dengan scoring Klout, ada kesan mengkotak-kotakkan masyarakat. Disuatu sisi Klout score ada baiknya disisi lain juga ada dampak sosial yang merugikan.
Mungkin sekarang masih dinegara-negara maju saja yang sudah terasa dengan masalah sosial dari jejaring sosial seperti ini, mungkin lambat laun akan terjadi pula dilingkungan kita. So bagaimana pendapat anda dengan Klout Score? Apakah anda percaya dengan Klout Score Anda?
Baca juga Sosial Media di Tahun 2013