Tampilkan postingan dengan label History. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label History. Tampilkan semua postingan

Senin, November 23, 2009

Ibrahim AS

Kurban Kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam diabadikan dalam Alqur’an tentang ketaatannya dalam menjalankan perintah Allah SWT. Kecintaan, keimanan dan ketaatan Nabi Ibrahin kepada Allah SWT jauh lebih besar daripada kecintaannya terhadap anak, istri, harta, bahkan dunia dan seisinya.

Sejarah Nabi Ibrahim tentang qurban ketika beliau berusia 100 tahun belum dikaruniai seorang anak pun, dan setelah menikahi Siti Hajar barulah dikaruniai anak yang diberi nama Ismail. Dari kisah Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail lah Ibadah rutin yang dilakukan setiap bulan Zulhijjah di kota-kota dimana kejadian tersebut berlangsung yaitu ibadah haji.

Qurban bukan hanya dilakukan di zaman Nabi Ibrahim saja melainkan di zaman Nabi Adam AS yaitu kedua anaknya antara Habil dan Qabil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok peternak. Saat itu sudah mulai ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebagian hartanya dikeluarkan untuk qurban. Dan di Zaman Nabi Muhammad SAW pun perintah berqurban itu turun dalam ahkhir surat Al-Kautsar.

Kejadian tersebut bukan hanya sekedar catatan sejarah namun sudah menjadi sebuah ibadah dalam rukun islam untuk menunaikan Haji dan berqurban. Banyak Hikmah dibalik  pelaksanaan qurban tersebut, Ada keikhlasan dan ketulusan, Kesabaran, Ketaatan, Pengorbanan, dan Keimanan. Bagi yang mampu berkurbanlah. Selamat berkurban!!

Rabu, Mei 20, 2009

Dicari ; The Next Leader “Model”!

Dicari ; The Next Leader “Model”!

Saat akan menulis artikel ini saya masih blogwalking dan membaca-baca blog Mahmoud Ahmadinejad dan give comment di blognya.  Ternyata beliau juga masih menyempatkan dirinya untuk ngeblog disela-sela kesibukannya memikirkan rakyat Iran, dimana semua viewnya ditulis diblog. Ternyata beliau Blogger juga….:-). Visit Blog Sang Presiden. Tapi sayang kok ngga update lagi.
Ya itulah Presiden rakyat Iran yang kalo berpidato berapi-api dengan bahasa Parsi.

Sudah pernah membaca atau melihat tentang kehidupan beliau sebagai presiden. Mungkin dialah presiden tersederhana di dunia saat ini, bukan karna pemerintah Iran tidak mampu, tapi itulah permintaan beliau saat dia diangkat menjadi presiden, beberapa hari setelah setelah diangkat beliau langsung, beliau langsung menyumbangkan karpet istana ke mesjid-mesjid, dan mendesain istana sesederhana mungkin dan tetap elegan, mengumumkan harta kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya, Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250, meminta seluruh mentri-mentrinya untuk hidup sederhana dan mengingantkan bahwa rekening mereka dan kerabat dekat akan diawasi, dan salah satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Ngomong soal pemimpin, Saya teringat seorang Khalifah pada sejarah Bani Umayyah yang pernah saya pelajari dalam Sejarah Kebudayaan Islam, dia adalah Umar bin Abdul Aziz. Umar abdul Aziz sebelum beliau menjabat sebagai Khalifah yang dikenal sangat parlente, kehidupan yang sangat hura-hura dan setelah menjadi khalifah dia menjadi sangat sederhana, dan rakyanya pun sangat heran melihat perubahan itu. Sebelum ia memulai memimpin dia harus melakukan perubahan pada dirinya melihat kondisi dan situasi rakyatnya. Pada kepemimpinan Umar bin Abdul Azizlah puncak keemasan dari Bani Umayyah, yang menjadi negara yang paling makmur saat itu, dan saking makmur dan sejahteranya pengurus baitul mal pun bingung untuk mencari masyrakat yang membutuhkan, untuk dibagikan harta dari zakat yang dikumpulkana, karena tidak ada lagi rakyat yang susah. Sejarah mencatat itu.

Kembali ke negri Thousand of Islands ini, Setelah tiga  Capres dan Cawapres mendeklarasikan diri mereka untuk fight pada Pilpres mendatang, dan telah mendaftar di KPU, timbul suatu pertanyaan, apakah the next leader mampu memberikan teladan-teladan yang baik bagi rakyatnya. Karena Indonesia masih merindukan type-type pemimpin yang mempunyai keteladan seperti itu. Let’s see!